Tarian Adat Bali yang Menjadi Daya Tarik Wisata Pulau Dewata

 

Bali menyimpan banyak budaya yang menarik untuk ditelusuri. Salah satunya adalah tarian adat Bali yang sangat beragam. Berikut adalah beberapa contoh dari tarian adat yang berasal dari Bali.

  1. Tari Barong

Tarian adat dari Bali ini menggambarkan sebuah pertarungan antara kebajikan melawan kejahatan. Oleh sebab itu, tari barong ini dibawakan oleh dua orang penari. Pertunjukan tari Barong lebih sering dibawakan oleh dua orang laki-laki yang memerankan barong, satu penari untuk kepala dan lainnya untuk ekor.

Biasanya ditampilkan penari yang mengenakan topeng dengan gigi panjang dan mata melotot. Penari tersebut melambangkan tentang kejahatan atau biasa disebut Rangda. Pakaian yang digunakan para penari pun sangat unik dengan desain khas dan ornamen khas Bali.

Sedangkan untuk kebajikan yang akan melawan Rangda adalah Barong. Penari tentu mengenakan topeng barong. Tari Barong dari Bali terdiri dari beberapa jenis tari seperti barong gajang, barong brutuk, barong bangkal, dan barong asu. Barong keket yang melambangkan singa dan sapi menjadi yang paling terkenal.

Pakaian untuk barong terkenal dengan bulu-bulunya yang lebat. Biasanya pakaian ini dibuat dari serat ijuk atau bulu hewan. Pada bagian tubuhnya, memiliki ornamen-ornamen seperti mozaik kaca dan warna emas yang tampak berkilau.

Pertunjukan tari Barong sangat kental dengan musik khas Bali. Melalui musik dari gamelan barongan dan gamelan gong kebyar, tari Barong ditampilkan dengan lebih menarik. Tari Barong ini bisa dikatakan sebagai salah satu budaya kebanggaan bagi masyarakat Bali.

  1. Tari Trunajaya

Tari adat yang satu ini berasal dari kata Teruna yang berarti pemuda. Tari Trunajaya menggambarkan seorang laki-laki yang menjadi idaman para wanita. Gerakan tarinya pun sangat tegas untuk menunjukkan kegagahan dan kejantanan seorang laki-laki yang begitu memikat kaum wanita.

Walaupun tari ini untuk menggambarkan sosok laki-laki, penari yang membawakan tari Trunajaya juga ada yang perempuan. Biasanya diikuti oleh dua penari atau lebih. Gerakan tangan dan kaki tampak begitu tegas dan kuat. Gerakan kaki terlihat seperti gerakan kuda-kuda dengan kaki yang diberi jarak.

Selain dari gerakan tangan dan kaki yang tegas, tari Trunajaya juga dibawakan dengan gerakan mata yang tidak biasa. Mata para penari biasanya akan terlihat terbuka lebar atau terbelalak. Gerakan mata ke kanan dan kiri juga dilakukan dengan tegas yang memberi kesan sedikit menyeramkan.

Pertunjukan tari ini lebih sering dilakukan untuk tujuan hiburan seperti di tempat-tempat wisata. Selain penari yang bergerak lincah, pertunjukannya disempurnakan dengan iringan musik tradisional. Penari akan bergerak mengikuti irama dari gong Kebyar.

Penggemar tari ini pun bisa dikatakan cukup banyak. Tarian adat seperti ini juga menjadi salah satu materi kebudayaan yang sering diajarkan di sekolah-sekolah. Anda bisa melihat berbagai informasi tarian adat dan materi umum lainnya di https://www.quinbatik.com/ yang bisa menambah wawasan Anda.

  1. Tari Pendet

Salah satu tarian ada dari Bali yang populer adalah tari Pendet. Tarian ini diciptakan pada tahun 1950 oleh I wayan Rindi dan Ni Ketut Reneng. Tari Pendet melambangkan pemujaan kepada dewa-dewa yang turun ke bumi. Namun sejak tahun 1967, tari ini lebih sering dipentaskan sebagai tari ucapan penyambutan.

Pertunjukan tarian adat ini kini lebih modern tetapi dengan tidak menghilangkan nuansa khas Bali. Beberapa penari wanita biasanya membawakan tari ini untuk ucapan selamat datang turis atau tamu penting yang datang ke Pulau Dewata.

Tari Pendet juga tercatat sebagai salah satu tarian adat dari daerah Bali yang dipertunjukkan dalam perhelatan even internasional. Lebih dari 800 penari Bali dilibatkan untuk memberikan pertunjukan terbaik saat menampilkan tari Pendet.

  1. Tari Kecak

Tari ini sudah menjadi salah satu identitas budaya masyarakat Bali. Tari yang fenomenal ini banyak dipertunjukkan di tempat-tempat wisata yang ada di Pulau Dewata. Gerakan tari yang bersemangat dengan musik yang menggelegar membuat tari Kecak selalu sukses menyedot perhatian, terutama para turis.

Tahun 1930an, tari Keck diciptakan dengan mengambil kisah legenda terkenal yaitu Ramayana. Pada tari ini, digambarkan kera-kera yang menjadi pasuka pembela Rama untuk menyelamatkan Shinta dari Rahwana. Oleh sebab itu, tari ini pada umumnya ditampilkan oleh para penari pria.

Jumlah penari yang menampilkan tari Kecak biasanya puluhan orang. Suara yang lantang dari para penari yang menyerukan kata ‘cak cak cak” menjadi ciri khas dari tarian adat ini. Puluhan penari akan duduk bersila dan membentuk posisi melingkar.

Pada bagian tengah dari lingkaran penari biasanya akan ada penari yang mengajak penonton atau turis untuk ikut menari. Hal tersebut membuat pertunjukan tari ini semakin meriah dan begitu menarik perhatian para pelancong yang ada di Bali.

  1. Tari Baris

Beberapa upacara keagamaan sering menampilkan Tari Baris. Tarian adat dari Pulau Dewata ini merupakan penggambaran manusia yang menginjak dewasa. Pementasan tari ini dilakukan oleh penari yang membawa senjata tradisional yaitu panah.

Penggunaan senjata panah melambangkan bahwa mereka sudah menjadi orang hebat yang mahir menggunakan senjata. Pertunjukan tari ini dilakukan dengan para penari yang berjalan beriringan.

Pada awalnya, tari Baris dilakukan sebagai salah satu ritual untuk upacara-upacara adat. Namun pada perkembangannya hingga sekarang ini, tari Baris sudah banyak ditampilkan sebagai salah satu pertunjukan hiburan. Menggunakan koreografi baris, tari ini dibawakan dengan begitu apik.

Para penari yang biasanya terdiri dari 8 hingga 40 orang akan berdiri berbaris. Penari mengenakan kostum yang beragam seperti badog, kostum beludru, lama, dan awir. Berbagai aksesoris juga dikenakan seperti pada hiasan kepala, punggung, dan bagian dada.

  1. Tari Margapati

Margapati berasal dari kata marga dan pati. Kata Marga memiliki arti jalan, dan pati yang berarti kematian. Jika digabungkan, nama Margapati memang terdengar cukup menyeramkan yaitu jalan menuju kematian. Secara garis besar, tarian ini menggambarkan perjalanan hidup dari seorang wanita.

Tarian adat ini tercipta pada tahun 1942an yang terus berkembang di Pulau Bali. Nama Nyoman Kaler dikenal sebagai sosok yang menciptakan tarian adat yang satu ini.

Pada gerakan-gerakan tarinya, ditampilkan wanita yang seolah-olah sedang mengintai mangsa. Terlihat dari gerakan tangannya yang terlihat seperti sedang bersiap-siap untuk menerkam. Tari ini dibawakan oleh penari perempuan, namun dengan beberapa gerakan tari laki-laki yang tegas dan kuat.

  1. Tari Legong

Jika Anda melihat pertunjukan tari di Bali dengan para penari yang memegang kipas, mungkin Anda sedang melihat tari Legong. Pada awalnya, tari Legong adalah tari kerajaan yang hanya ditampilkan di lingkungan keraton saja. Sekarang tari ini sering ditampilkan di berbagai tempat, bahkan di luar Bali.

Perkembangan tari Legong pun dapat terlihat dari beberapa jenisnya seperti legong jobo, legong kuntul, legong Smaradahana, legong keraton, legong sudarsana, dan legong lasem. Sebutan tari ini berasal dari kata leg yang artinya adalah luwes dan kata gong yang berarti gamelan.

Pertunjukan tari yang diiringi musik gamelan ini pun dibawakan dengan gerakan para penari yang lemah gemulai nan luwes. Tari yang digabungkan dengan kesenian musik Bali ini menjadi pertunjukan yang dapat dinikmati semua masyarakat termasuk para turis asing yang datang ke Bali.

  1. Tari Janger

Diciptakan pada tahun 1930, tari Janger merupakan salah satu tarian adat dari Bali yang sering ditampilkan oleh penari remaja. Pertunjukan tari Janger tidak hanya menggerakan badan, tetapi juga penari sambil bernyanyi bersahutan satu sama lain.

Lagu yang dinyanyikan saat menari Janger tentu saja adalah lagu Janger. Lagu tersebut merupakan sebuah lagu yang memiliki arti atau makna yang sakral. Jika ingin lebih tahu tentang makna dari tari ini, situs https://www.quinbatik.com/ bisa menjadi sumber referensi untuk Anda.

  1. Tari Puspanjali

Menurut sejarah, tari Puspanjali diciptakan oleh N.LN Swasthi Wijaya yang merupakan seorang penata tarian Bali. N.L.N Swasti kemudian bersama I Nyoman Windha yang merupakan penabuh gamelan bali menciptakan tari Puspanjali sekitar tahun 1989.

Sebutan tarian ini berasal dari dua kata yaitu puspa dan anjali yang dapat diartikan sebagai penghormatan bagai bunga. Pertunjukan tari ini melambangkan penghormatan kepada para tamu layaknya orang memuji keindahan sekuntum bunga.

Pertunjukan tari ini dibawakan oleh penari wanita, sekitar 5 hingga 7 orang. Terinspirasi dari tarian-tarian adat pada upacara Rejang untuk penyambutan para tamu yang datang ke daerahnya.

Penari wanita yang membawakan tarian ini pun mengenakan berbagai ornamen termasuk hiasan bunga pada kepala. Jari-jari yang lentik dan gerakan tangan yang cepat juga tegas menjadi bagian dari pertunjukan tari Puspanjali.

  1. Tari Panyembrama

Tarian adat ini diciptakan oleh I Nyoman Kaler, seorang seniman Bali. Penari mengenakan kain khas Bali. Tarian yang mirip tari Pendet ini termasuk salah satu tari penyambutan yang biasanya dibawakan oleh penari wanita.

Tarian ini memiliki gerakan yang diambil dari beberapa tarian adat seperti tari Pendet dan tari Gabor. Pertama kali ditampilkan pada tahun 1971 untuk acara adat yaitu perayaan Pandan. Tari ini menggambarkan penghormatan kepada para arwah leluhur yang melindungi pura.

Pada perkembangannya, tari Penyembrama tidak hanya untuk acara adat tetapi juga budaya dan wisata. Penari dapat menampilkannya untuk menyambut tamu kehormatan. Biasanya penari akan membawa mangkok besar yang diisi bunga untuk nantinya ditabur ke arah tamu kehormatan untuk ucapan selamat datang.

  1. Tari Panji Semirang

Pada kebudayaan Bali, tari Panji Semirang merupakan salah satu tarian adat yang mengisahkan sosok putri bernama Galuh Candrakirana. Pengembaraan sosoh putri Galuh yang menyamar sebagai sosok lelaki dengan nama Raden Panji.

Tari adat ini diciptakan pada tahun 1942an oleh seniman Bali yaitu I Nyoman Kaler. Pertunjukan tari Semirang hanya dilakukan di sekitar pura. Sekarang, tari ini sudah menjadi salah satu seni pertunjukan yang dapat ditemui di luar kawasan pura.

Gerakan yang terlihat jelas dari tarian Semirang adalah pada mata penari yang terbelalak. Penari akan membuka matanya lebar-lebar sehingga terlihat sedikit menyeramkan seperti seseorang yang sedang murka. Namun uniknya, penari juga akan melebarkan senyuman manisnya saat menarikan tari Semirang.

Itulah beberapa jenis tarian adat Bali yang menarik dan menjadi kebanggaan bagi masyarakat. Tarian adat tersebut bukan hanya menampilkan gerakan-gerakan tubuh saja, tetapi juga menjadi warisan budaya yang perlu dijaga.