Candi Tikus Peninggalan di Mojokerto

Tidak heran jika sesuatu yang sudah lama ditinggalkan menjadi dihuni oleh binatang liar. Tapi akan menjadi aneh jika binatang liar yang menghuni tempat tersebut justru menjadi sebutan yang populer untuk tempat tersebut. Hal inilah yang terjadi pada Candi Tikus. Candi yang terletak di Mojokerto ini tepatnya berada di desa Temon. Pada awal penemuan candi ini dikatakan bahwa candi dihuni oleh banyak tikus sehingga candi tersebut diberi nama Candi Tikus. Untuk menuju candi seseorang harus menggunakan kendaraan sejauh 13 km ke arah Tenggara. Candi akan ditemukan dengan mengikuti jalan Mojokerto – Jombang. Di perempatan Trowulan belokkan kendaraan ke Timur. Lokasi akan ditemukan di sebelah kiri jalan setelah melewati Kolam Segaran dan  Candi Bajangratu.

 

Candi Tikus ini pada awalnya terkubur di dalam tanah. Bupati Mojokerto kemudian melaporkan penemuan candi ini pada tahun 1914. Pemugaran total candi dilakukan pada tahun 1984 sampai 1985. Bentuk candi ini memiliki ciri khas petirtaan. Petirtaan ini adalah sebuah kolam air yang digunakan untuk pemandian para raja. Perdebatan muncul mengenai fungsi candi karena tidak ada dokumen yang menjelaskan waktu pembangunan dan tujuan pembangunan candi. Sebagian mengatakan ini adalah tempat pemandian keluarga kerajaan. Ada juga yang mengatakan bahwa tempat ini adalah tempat pemujaan atau tempat penyaluran air. Posisi kolam yang terletak lebih rendah dari permukaan tanah membuat ide penyaluran air menjadi tereliminasi.