Pelaksanaan Qunut Nazilah Bagi Yang Mau Menjalankan

Qunut Nazilah merupakan bagian dari doa dalam sholat. Pelaksanaannya bisa dilakukan setiap waktu. Terutama ketika menghadapi cobaan yang luar biasa, menimpa seluruh umat. Contohnya ialah wabah.

Doa qunut ini memiliki lafal yang sama ketika mengerjakannya di akhir rakaat subuh. Pada praktiknya, doa ini dipanjatkan dengan cara berjamaah. Tentunya memohon pertolongan pada Allah yang maha menolong.

Dalam ibadah berjamaah, Imam akan melantunkan doa tersebut. Sementara makmum hanya mengucapkan Amin. Yakni bermakna semoga Allah mengabulkan doa tersebut.

Kapan Pelaksanaan dari Qunut Nazilah?

Pertolongan terbaik datangnya dari Allah. Ketika Allah menurunkan pertolongan, niscaya tidak ada satu pun yang bisa mencegahnya. Dan, ini menunjukkan kebesaran atas kuasa-Nya.

Salah satu cara untuk meminta pertolongan ialah dengan berdoa. Dan doa terbaik ialah dipanjatkan ketika menjalankan sholat. Karena, sholat merupakan ibadah paling mulia yang mana seorang hamba akan menghadap pada Allah.

Ketika menjalankan sholat, seorang hamba sebenarnya sedang berkomunikasi dengan Rabbnya. Mengagungkan hingga menjelaskan keluh kesahnya yang berisi tentang doa.

Dalam sholat, doa tentu lebih mudah terijabah. Kenapa? Karena seorang hamba telah menyerahkan urusan pada yang maha Kuasa.

Sederhananya, manusia telah mengakui kelemahannya. Dan Alah yang maha kuasa tentunya mampu melakukan apa pun. Tidak terkecuali dalam menurunkan pertolongan pada hamba-Nya.

Salah satu doa yang dipanjatkan ini tersusun dalam qunut nazilah. Doa ini dilaksanakan dalam setiap sholat fardu yang lima.

Doa tersebut dilantunkan pada saat I’tidal di rakaat terakhir dari sholat wajib. Biasanya, sholat ini dikerjakan secara berjamaah. Dengan kata lain, banyak orang yang meminta perlindungan melalui sholat tersebut.

Tata Cara Untuk Qunut Nazilah

Seiring dengan merebaknya virus di dunia, MUI menyarankan umat Islam untuk membaca qunut nazilah di setiap sholat fardu. Lalu, bagaimana tata cara mengerjakannya sesuai sunah?

  1. Lakukan Sholat Berjamaah

Sholat berjamaah hukumnya fardu kifayah. Ini berlaku pada sholat wajib. Ketika suatu daerah telah melakukannya, maka gugurlah kewajiban berjamaah kecuali sholat Jumat. Sehingga, seorang muslim bisa mengerjakannya dengan sendirian.

Khusus untuk sholat Jumat, ini wajib secara mutlak. Ketika seorang lelaki tidak berhalangan seperti bepergian, baginya tetap memiliki kewajiban untuk berjamaah. Tentunya, kaum lelaki tidak diperkenankan untuk sholat sendirian.

  1. Baca Doa Qunut pada Rakaat Akhir

Pembacaan doa ini dilakukan pada akhir rakaat pada setiap sholat fardu. Tepatnya ketika seorang Musholi bangun dari ruku. Yakni telah memasuki I’tidal.

Setelah membaca bacaan I’tidal, Imam bisa menengadahkan tangan seraya berdoa dengan lafal yang sudah diajarkan. Sementara makmum di belakang hanya perlu membalasnya dengan ucapan Amin.

  1. Mengeraskan Bacaan Doa

Sebagai imam, bacaan doa tersebut supaya diperdengarkan pada Musholi yang berada di belakangnya. Tujuannya supaya bisa diaminkan sesuai dengan ketentuan.

Mengeraskan bacaan ini tidak akan mempengaruhi pada kesahan sholat. Jadi, tidak masalah jika imam sedikit mengeraskannya. Meskipun, sholat yang dikerjakan adalah zuhur dan Ashar.

  1. Mengakhiri Doa Tanpa Menutup Wajah Dengan Tangan

Biasanya, doa akan diakhiri dengan menutup muka dengan kedua tangannya. Tetapi dalam sholat, sebaiknya tidak dilakukan. Karena, posisinya masih dalam keadaan sholat.

Ketika menutupnya, kemakruhan malah terjadi. Oleh karenanya, Musholi (orang yang sholat) seketika itu mengembalikan posisi tangannya seperti semula. Kemudian melanjutkannya untuk sujud hingga mengakhiri sholat dengan salam.

Demikinalah tata caranya dalam melaksanakan sholat dengan qunut nazilah. Praktikan sebagai wujud meminta pertolongan. Dengannya, segala macam kesusahan akan diangkat dengan izin Allah swt.