Masyarakat Indonesia pasti sudah tak asing lagi dengan kata jamu. Banyak orang yang terkadang lebih suka mengonsumsi jamu daripada obat-obatan medis. Namun, masih sebagian orang yang mengetahui daun herbal satu ini. Daun dewa atau yang memiliki nama latin gynura procumbens ini merupakan daun dengan khasiat yang tinggi sehingga sering dijadikan sebagai bahan utama pembuatan jamu. Bahkan nama latinnya memiliki arti ‘sambung nyawa’ dalam bahasa melayu.
Daun dewa memiliki kandungan minyak astiri, senyawa saplonoid, dan flavonoid. Daun dewa juga memiliki kandungan etanol, yang mana kandungan ini dipercaya bisa menurunkan tekanan darah tinggi, hingga rebusan daun dewa dianjurkan untuk penderita hipertensi. Senyawa aktif nya yang lain seperti sekuiter, monoterpene, lakton, dan flavoid diketahui juga dapat menghentikan dan menghambat pertumbuhan sel kanker di tubuh. Senyawa flavonoid yang dikandung daun dewa juga bisa mengurangi pembengkakan gumpalan darah, sehingga daun ini bisa dikonsumsi untuk mengurangi luka memar. Sifat lain yang dimiliki adalah sebagai antikoagulan yang mana bisa mencegah pembekuan darah, kemudian antihipertensi dan kardiprotektif yang dipercaya dapat turut membantu melindungi kesehatan jantung, serta antihiperglikemik, antikanker, antioksidan, antibakteri hingga anti peradangan.
Sementara itu, kandungan daun dewa ternyata juga bisa dimanfaatkan untuk bidang lain selain kesehatan, yaitu bidang kecantikan. Diketahui bahwa kandungan minyak astiri yang dikandung oleh daun dewa bisa dimanfaatkan untuk produk perawatan tubuh. Namun begitu, tetap dianjurkan untuk mengkonsumsi daun dewa secara sewajarnya dan tidak berlebihan. Dan apabila terdapat efek samping setelah mengonsumsi daun dewa, harap segera menghubungi dokter.