Bentuk Pencegahan Malaria Pada Ibu Hamil

 

Malaria pada ibu hamil menjadi salah satu masalah kesehatan mayor dan sering menyebabkan kematian maternal di seluruh dunia. Untuk itu, pencegahan malaria pada kehamilan sangat penting. Penyakit ini tidak hanya berisiko meningkatkan mortalitas ibu hamil, tetapi juga pada janin dan bayinya. Simak bentuk pencegahan penyakit malaria pada ibu hamil yang wajib Anda ketahui!

Berbagai Bentuk Pencegahan yang Bisa Dilakukan

  1. Penggunaan Kelambu Anti Nyamuk

Hal yang dianjurkan Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk mencegah malaria pada ibu hamil antara lain adalah penggunaan kelambu anti nyamuk (long-lasting insecticidal nets atau LLINs) dan pemberian terapi pencegahan pada daerah yang masih endemis. Pencegahan malaria menjadi hal yang sangat penting dilakukan agar ibu hamil jangan sampai terkena malaria.

  1. Pencegahan Malaria Dengan Metode Preventif

WHO merekomendasikan metode preventif yang disebut Intermittent Preventive Treatment of Malaria in Pregnancy (IPTp). Metode ini dilakukan menggunakan sulfadoksin pirimetamine (SP), karena telah terbukti efektifitas dan keamanannya pada ibu hamil. Penggunaan SP diberikan sesegera mungkin pada trimester kedua kehamilan.

Pencegahan malaria pada ibu hamil harus diperlakukan perhatian khusus. Ibu dalam kondisi hamil dengan gejala malaria harus dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu. Apabila dinyatakan positif malaria dengan pemeriksaan mikroskopik maupun pemeriksaan cepat IPTp tidak diberikan dan ibu hamil justru diberikan penatalaksaan malaria sesuai dengan panduan yang berlaku.

Kondisi malaria yang dialami oleh ibu hamil merupakan hal yang penting. Janin tidak serta-merta terinfeksi malaria, tetapi ia akan berisiko mengalami berbagai dampak buruk. Karena itu, segera kenali gejala malaria dan konsultasikan dengan petugas kesehatan bila ada ibu hamil yang menunjukkan tanda-tanda tersebut.